Selasa, 13 Januari 2015

[FICLET] Happy New Year, Love!



Cast:
Xi Luhan - Kim Hye Ji (OC)

Maaf reader!! aku baru bisa buka blog hari ini, jadi aku baru bisa share ini sekarang hehe.. Sebenarnya ini udah aku buat semenjak tahun baru kemarin. let's read ya..


January, 2014
Aku membuka akun pribadiku pada situs sekolah, 'Murid baru' itu judul topik yang baru saja dibuat oleh murid lain. "siapa?" aku klik link yang tertera, kubaca artikelnya.
"Sekolah kita mendapat murid pindahan dari Beijing, dia senior kita. tampan dan pintar, kuharap kalian tidak memperebutkannya" bibirku menyungging ketika selesai membacanya. Siapa dia? akan jadi seterkenal itukah senior baruku?

February, 2014
Aku sudah melihat seperti apa senior baruku itu, lebih tepatnya murid pindahan asal Beijing yang 'katanya' tampan.
"kau tidak menyukainya? dia tampan dan pintar" sepertinya sahabatku Soo mulai mengikuti jejak siswi lain yang terobsesi dengan murid asal Beijing itu.
"tidak, aku lebih menyukai Jongdae sunbae"

March, 2014
"3 bulan lagi sekolah akan mengadakan pentas seni, ada perwakilan dari setiap kelas untuk tampil. Kau, jadi perwakilan kelasmu" Guru Shin menunjukku sebagai perwakilan kelas? oh tidak. Aku tidak mempunyai bakat seni.
"kenapa tidak minta bantuan dia saja?"
"dia siapa maksudmu?"
"senior kita yang tampan dan pintar. kudengar dia sangat berbakat dalam seni"
"tidak, tidak. kau gila Soo. Kenapa tidak menyarankanku untuk minta bantuan Jongdae sunbae? pasti dia mau membantu. dia baik hati, tampan, dan tidak kalah pintar, bakatnya juga tidak perlu diragukan, hitung-hitung itu akan memudahkanku untuk dekat dengannya"
"terserahmu saja"

April, 2014
"Apa yang terjadi??" Soo bertanya padaku yang baru saja memasuki kelas dengan isakan tangis.
"Jongdae sunbae digosipkan berpacaran dengan teman sekelasnya hiks"
"yatuhan… lalu bagaimana?"
"aku tidak mau belajar menyanyi lagi dengannya."
"kau sangat kekanakkan! sekarang kau mau terima saranku? meminta bantuan dengan senior itu?"
Aku mengangguk, karena tidak ada pilihan lain.

Mei, 2014
"kau sudah bawa gitar yang kuminta kan?" Seorang pria menghampiriku yang sedang duduk diruang musik sendiri, ya hanya sendiri, sudah setengah jam lebih aku menunggu orang ini.
"sudah" Aku melirik gitar yang ada disebelah kananku diikuti pula dengan lirikannya.
dia mengambil gitar itu dan mulai memainkannya diiringi dengan nyanyian.

I do believe all the love you give
All of the things you do
Love you, Love you….

Oh shit! Soo tolong pukul kepalaku! sepertinya sekarang aku tau kenapa banyak gadis yang begitu menggilainya. suaranya sangat indah, jari-jari tangannya begitu lihai memainkan senar-senar gitar itu.

Juny, 2014
Inilah saatnya tiba aku menunjukkan hasil latihanku yang telah kulakukkan selama tiga bulan. Satu persatu murid perwakilan kelas maju untuk tampil, sampai tiba giliranku. Aku naik keatas panggung membawa gitar milik senior itu, gitar bewarna coklat cerah dengan tulisan mandarin kecil bertuliskan namanya 'LuHan'. Cara dia mengajariku sangat berbeda dengan cara Jongdae sunbae. Jongdae sunbae hanya mengajariku bernyanyi tanpa mengajarkan hal lain, sedangkan dia mengajariku bermain gitar juga sebagai tambahan untuk penampilanku.
"jika kau berhasil, kau harus mentraktirku, ok?" Kalimat yang ia lontarkan sebelum aku naik keatas panggung, tadinya aku berfikir untuk menyetujuinya mengingat aku tidak punya banyak uang jajan, tapi dia sudah membantuku, aku menganggukkan kepala.

July, 2014
Pengumuman pemenang pentas seni bulan lalu sudah ada dimading sekolah, aku melihat urutan pemenang-pemenangnya, disisi kanan dan kiriku sudah ada dia dan Soo.

Juara II

"Aku mendapat juara!!!" teriakku kearah Soo, aku memeluk Soo dengan sangat senang, sepertinya Soo juga merasa senang karena aku mendapat juara. Melepas pelukan dari Soo, aku beralih ke orang yang ada di sebelah kananku dan memeluknya.
Oh tidak! kau bodoh Hye! Aku baru tersadar karena terlalu senang aku memeluknya. dengan cepat aku langsung melepas pelukannya. Jangan berfikiran aku melakukan pelukan romantis seperti difilm! aku hanya memeluknya seperti tadi aku memeluk sahabatku. Aku tidak ingin melakukan hal bodoh disekolah.
Aku berdiri gugup disampingnya, sepertinya dia tau kalau aku salah tingkah saat ini. Aish itu menurunkan derajatku didepannya! Aku diam, Soo senyum-senyum menahan tawa melihatku, dan dia diam. hening.
"Kau tidak lupa janjimu kan? Aku akan menagihnya" dia mengusap ujung kepalaku dengan gemas lalu meninggalkanku berdua dengan Soo. Jantungku berdebar sangat kencang. Soo, tolong aku!!
"Sepertinya kau sudah beralih dari Jongdae sunbae ke Xi Luhan sunbae hahaha" Akhirnya Soo bisa melepas tawanya dan berjalan mendahuluiku yang masih mematung didepan papan pengumuman ini.
"tidak mungkin" Aku merutuki diriku, apa benar yang dikatakan Soo? jika benar, itu seperti sebuah kutukan. Dulu aku mengatakan tidak suka, tapi sekarang aku mulai menyukainya. Aku akan membuktikannya apa benar aku menyukainya?

August, 2014
"kau telat sepuluh menit. kenapa baru membayar janjimu sekarang?" Seorang pria duduk dibangku cafe yang dekat dengan kaca, jadi ia bisa melihat kendaraan berlalu lalang dijalan raya.
"maafkan aku. aku berlari dari depan halte bus sampai sini , berikan jeda untuk mengatur nafas lalu aku akan menjelaskan padamu sunbae"
Lima menit berlalu, aku mengambil air mineral dari tasku, maaf saja aku memang selalu membawa air mineral dalam tasku sekalipun aku akan pergi ke cafe.
"maafkan aku karena baru menepati janjiku. Aku mengumpulkan uang dulu untuk mentraktirmu hehe" sebenarnya sangat malu mengungkapkannya, benar saja dia mentertawaiku.
"kenapa tertawa?"
"kau sangat lucu. kalau begitu simpanlah uangmu, aku yang akan membayarnya"
Terima kasih tuhan, kau mengirimkan orang yang mengerti keadaan dompetku saat ini. Dia mengatakan itu diiringi dengan senyuman, sangat manis. Jantungku berdetak sangat cepat lagi? Sepertinya benar yang dikatakan Soo, aku menyukainya.

September, 2014
"Hye!!!!" Soo berteriak dari ambang pintu lalu berlari kearahku dengan nafas yang tidak beraturan. Ugh.
"ada apa?" Aku meletakkan buku sastra bahasa yang sedang kubaca.
"tadi aku melihat Jungmin meminta bantuan kepada Luhan sunbae untuk mengajarinya bermain gitar…" Soo berbicara saat ia masih mengatur nafasnya.
"lalu?" Mendengar nama Luhan, sepertinya aku mulai tertarik mendengar cerita dari sahabatku ini.
"Luhan sunbae menolaknya hahaha" Soo tertawa seperti orang yang baru melihat musuhnya terjatuh dilubang.
"kenapa dia menolak untuk membantunya?"
"dia bilang dia tidak mau membantu orang yang hanya ingin mendekatinya dengan modus belajar"
"lalu?"
"apa ada kata lain selain kata 'lalu'?"
"ah baiklah, dia bilang apa?"
"setelah ku tanya, dia bilang semenjak masuk kesekolah ini, baru kau saja yang ia terima untuk belajar dengannya. ternyata sangat banyak gadis centil yang mendekatinya."
"begitu ya..." Aku mengangguk faham dengan ceritanya, aku mengambil buku sastraku kembali untuk dibaca.
"ish!! kau bodoh" Soo mengambil buku sastra itu dari tanganku dan langsung meluncurkan buku itu dikepalaku. Soo menyebalkan! aku akan membunuhnya jika isi otakku kosong kembali karena pukulannya.
"Itu sangat bagus. sepertinya Luhan sunbae menyukaimu, hanya kau Hye! kau harus bersyukur disukai dengan pria seperti dia" Soo sepertinya sangat berantusias untuk mendukungku berpacaran dengannya.

October, 2014
Sejak Soo menceritakan itu padaku, perasaanku padanya semakin menjadi. Saat aku bertemu dengannya dikantin, saat dia menyapaku wajahku langsung memerah, sekarang aku selalu lari jika bertemu dengannya dan aku selalu pula mendapat pukulan dari Soo yang katanya aku melakukan tindakan bodoh karena berlari. Soo tidak mengerti rasanya, aku malu!

"Hari ini ulang tahunmu kan?" Seorang pria muncul dari belakangku yang sedang duduk dibangku taman sekolah, aku mengenali suara itu, mataku membulat sempurna, jantungku berdetak kencang lagi tak beraturan mendengar suara itu.
Aku mencoba mengendalikan diriku dan tersenyum ketika menoleh kearahnya.
"bagaimana kau bisa tau sekarang ulang tahunku?"
"sahabatmu yang penggosip itu memberitahuku"
"Soo?"
"eumm"
Rasanya aku ingin membunuh Soo, dia sengaja ingin membuatku malu didepannya dengan wajah merah tomat yang sebentar lagi akan muncul.
"Ayo ikut ke kedai eskrim setelah pulang nanti. aku akan mentraktirmu sebagai hadiah ulang tahun".

November, 2014
"kau makan eskrim saat hari ulang tahunmu kan?!" Soo mengintrogasiku dikelas yang sedang sunyi ini.
"memang kenapa? aku tidak perlu bilang padamu kan?"
"aish kau ini!!"
Soo mengangkat kedua tangannya, kukira dia akan memberiku pukulan untuk yang kesekian kalinya tapi tidak, sepertinya akan ada suatu permintaan darinya.
"berpacaranlah dengannya Hye~" Soo seperti anak anjing yang sedang meminta majikannya untuk mengajak bermain, matanya terus menatapku dengan penuh harapan.
"kau kenapa ingin sekali aku berpacaran dengannya eo?"
"kau kan belum pernah berpacaran! ayolah! dia sangat baik, tampan, pintar, dan dia juga sepertinya menyukaimu"
"kenapa tidak kau saja yang berpacaran dengannya?"
Plakk, baru tadi aku bersyukur tidak dipukul olehnya, tapi sekarang aku terkena pukulannya.
"Mau ku kemanakan Taehyung nanti!"
"ok. bagaimana jika dia tidak menyukaiku atau tidak mengungkapkan perasaannya padaku?"
"Aku yakin dia akan mengungkapkan perasaannya padamu Hye"

December, 2014
Ponselku berbunyi suara tanda ada pesan masuk.
From : Xi Luhan
Tanggal 31 nanti, kau ada acara? ayo kita pergi bersama. temani aku merayakan tahun baru.

Aku sangat senang membaca pesan darinya sampai tanpa sadar aku sudah membalas pesan dengan kalimat yang memalukan diriku, aku membalas.
"Tidak ada. ayo kita rayakan malam tahun baru bersama. aku senang sekali"
Ah aku sangat bodoh! aku harus bagaimana saat bertemu dengannya nanti?
"hilangkan sifat naif mu itu Hye!" tiba-tiba kalimat Soo teringat dikepalaku. Benar, aku harus menghilangkan sifat naifku. Tapi aku sangat malu!

Tanggal 31, dia menjemputku dengan motor sport berwarna hitam, dengan kemeja merah yang ia kenakan ia terlihat sangat tampan malam ini.
Dia mengajakku emmm entah kemana, sebuah sungai yang sepi, hanya ada kami berdua. Memang sedikit takut, karena tempat ini sepi, tapi aku yakin dia bukan orang jahat.
pukul 23.45, sejak tadi kembang api bermunculan dilangit tanpa henti, indah sekali. Kami bisa melihatnya tanpa harus berdesakkan ataupun bising karena berisik.
"Hye~" dia memanggil namaku.
"eumm?" sahutku, mataku terus memandangi kembang api disana.
Aku merasa dia menarik tanganku dengan sangat pelan, aku menyadarinya. Aku mengalihkan pandanganku dari kembang api itu, aku melihat pria disampingku ini dan bergantian melihat jemariku yang sudah bertautan dengan jemarinya. Dia merogoh saku celananya entah apa yang dia ambil. Apa yang akan dia lakukan? Dia mengeluarkan sebuah gelang dari saku celananya, gelang dengan gantungan setengah hati? sepertinya aku tidak bodoh malam ini. hei Soo! keinginanmu akan terwujud.
Dia memasangkan gelang itu ditanganku.
"untukku?" tanyaku padanya, ia mengangguk tersenyum.
"Aku juga memakainya. lihat" dia menunjukkan gelang yang sama dengan gelang yang dipasangkan ditanganku, lebih tepatnya gelang yang dipakainya adalah pasangan gelang yang aku pakai.
dia mengangkat tanganku dan membalik gantungan hati itu.
"disini ada namaku hehe" dia menunjuk namanya sendiri pada gelang yang melingkar ditanganku.
"apa digelangmu ada namaku?"
"tentu saja" dia menunjukkan namaku yang tertera disitu.
pukul 00.00 banyak kembang api yang muncul dilangit bersamaan, semakin memperindah suasana malam ini setelah dia mengungkapkan perasaannya. Aku tersenyum, dia tersenyum.
"selamat tahun baru Hye" ucapnya, dia mengusap puncak kepalaku seperti yang ia lakukan waktu itu.
Aku menatapnya "selamat tahun baru juga senior Xi"