Sabtu, 01 November 2014

[Drabble Fiction] Don't Worry


Kim Jong Dae (Exo Chen) - Kim Shira (oc)


"hi babe.. she's just ask about him. don't worry... i love you"


Sudah beberapa hari ini simpang siur berita tentang Jongdae terdengar ditelinganya. Apa yang sebenarnya terjadi? beritanya sangat membuat Shira merasa sesak. seorang gadis tepatnya Junior mereka disekolah dirumorkan dekat dengan Jongdae. padahal semua tau mereka telah berpacaran sejak lama, tapi kenapa bisa ada berita seperti itu? Ditambah, akhir-akhir ini sikap Jongdae terhadap Shira sedikit dingin membuatnya semakin berfikir macam-macam.

Hari minggu ini, harus menjadi hari kejelasan dimana semua rasa buruk sangka atau salah faham berakhir. Shira mengirim pesan singkat kepada kekasihnya, memintanya untuk bertemu ditaman dan membicarakan semua.

"Bisakah kau jelaskan semua?" Shira membuka mulut untuk pertama kalinya saat ditaman dekat sekolah mereka tepatnya ia berada dibelakang Jongdae "apa maksudmu?", Shira mengambil nafasnya dengan berat, apa katanya? maksud? apa Jongdae tidak tau? pura pura tidak tau? atau apa? "kumohon.. aku tidak ingin mendengar orang lain selain darimu" Shira memejamkan matanya, menahan air mata yang sejak tadi ingin tumpah dari matanya.

Jongdae membalikkan badannya menghadap Shira, memegang kedua bahu Shira dan bertanya "lihat diriku. apa yang sedang kau fikirkan?". Shira membuka kedua matanya, membiarkan kedua matanya melihat Jongdae. Matanya sudah penuh berbulir-bulir air mata, ia tetap berusaha melihat Jongdae dengan jelas.

"banyak orang yang berkata kau sangat dekat dengan gadis itu..." ucap Shira dengan isakan.

"jadi, kau memikirkan hal itu?" tanya Jongdae yang hanya dibalas dengan anggukkan dari Shira.

Jongdae tersenyum melihat Shira yang sepertinya begitu cemburu, ia mengacak-acak kecil rambut Shira dengan gemas dan berkata lagi "kau tidak ingat? aku pernah mengatakan aku tidak akan melakukan hal bodoh dalam hubungan kita, dan aku pernah mengatakan kalau aku mencintaimu", Shira mengangguk untuk kedua kalinya, ia merasa ia belum bisa mengucapkan satu kalimatpun karna masih terisak menangis.

"tapi......." satu kata baru keluar dari mulut Shira, Jongdae sudah mengangkat sebelah alisnya 

"tapi apa?" Jongdae menyambung kalimatnya dengan pertanyaan.

"kenapa kau terlalu dekat dengannya?" tanya Shira

"dia hanya menanyakan tentang temanku. dia menyukai temanku. kau tak usah khawatir" jawab Jongdae

ada pertanyaan yang ingin Shira tanyakan lagi, tapi ia tidak mengingatnya "lalu kenapa sikapmu sangat dingin padaku?" tanyanya setelah memandangi langit untuk mengingat pertanyaan itu

"a~ kau lupa sebentar lagi hari ulang tahunmu? jadi aku ingin memberi kejutan. tapi diluar dugaan, kejutanku gagal sebelum waktunya."

Shira memperlihatkan wajah lugunya mendengar jawaban Jongdae, seperti menyesal karna membuat rencananya gagal dan takut tidak mendapat kejutan lagi "benarkah?"

"eumm" Jongdae mengangguk meyakinkan Shira dengan wajah sedikit serius

"itu artinya? aku tidak akan mendapat kejutan darimu saat hari ulang tahunku?" Shira menundukkan wajahnya, melihatnya seperti itu Jongdae terfikir untuk menjahilinya "mungkin. karna rencanaku sudah digagalkan, jadi aku kehabisan strategi untuk membuat kejutan untukmu" Jongdae melepas tangannya dari bahu Shira dan membelakanginya.

"YA! oppa!" Shira memegang lengan Jongdae dengan ekspresi wajah yang takut, Jongdae menoleh kebelakang lalu tersenyum puas hanya dalam waktu singkat ia berhasil menjahilinya

"hahaha tenanglah.. aku mempunyai kejutan untuk ulang tahunmu nanti" Jongdae kembali menghadap kedepan Shira, "benarkah?" lagi-lagi Shira memperlihatkan wajah lugunya, membuat ia semakin gemas dengan gadis ini, ia mengacak-acak rambut Shira menjadi lebih berantakkan dari sebelumnya "tentu saja".

"sebagai perminta maafanku karna membuatmu menangis. ayo kita berkencan?" Jongdae mengulurkan tangannya dan mulai menggenggam tangan Shira.

"ayo!" kini wajah Shira kembali dihiasi dengan senyuman yang manis. Sekarang ia tidak perlu mendengarkan apa yang dikatakan orang lain, karna ia sudah mendengarnya sendiri dari Jongdae. Jongdae menyayanginya, tidak mungkin melakukan hal yang bodoh.

-End-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar