Senin, 03 November 2014

My Story: What Should I Do?



Semua yang kupertahankan, hancur dalam hitungan menit. Oh tuhan, kenapa ini harus terjadi? apa ini caramu untuk mengajariku agar menjadi kuat? bukan kuat fisik, tapi kuat hati.

Hatiku seperti dihantam batu besar, aku selalu percaya dengannya, Byun Baekhyun. Tapi nyatanya kepercayaanku dibayar dengan penghianatan, kebohongan. Ketika aku merasa takut akan kedatangan orang lain dalam hubungan kita, Baekhyun selalu mengatakan tidak akan terjadi apa-apa.

Dihari yang sangat cerah, bahkan moodku terasa sangat baik siang itu. Aku bertemu dengan Park Chanyeol didepan kelas yang tidak lain adalah teman dekat Baekhyun "kenapa kau tak membalas pesanku waktu itu?" dia mengucapkan pertanyaan itu dari jarak yang cukup jauh dari tempatku berada, aku berjalan mendekatinya dan tertawa kecil sebagai jawaban atas pertanyaannya tadi.

"benar dia dekat dengan gadis itu?" itulah pertanyaan yang langsung keluar dari mulutku ketika aku mendekatinya.
"eumm.. ayo kita kesana" Chanyeol menyuruhku untuk mengikuti dirinya.

Tepat berada disampingnya, aku mempersiapkan mentalku untuk mendengar semua cerita dari Chanyeol yang pasti kuanggap itu adalah fakta.
"sebenarnya dia sangat dekat dengan gadis itu, bahkan aku tidak sengaja membaca pesan gadis itu dengan Baekhyun..." Chanyeol menarik nafas dalam-dalam sebelum dia melanjutkan ceritanya, itu membuatku sangat tidak sabar mendengar kelanjutannya
"Lalu??" Aku mulai menahan rasa emosiku, hatiku sudah sangat sesak mendengar kata 'sangat dekat'.
"dalam pesannya aku membaca Baekhyun mengatakan 'saranghae' lalu dibalas dengan kalimat 'nado saranghae'" sambungnya.

Apa yang Chanyeol katakan tadi? saranghae? nado saranghae? hatiku sangat sesak, rasanya susah sekali menghirup oksigen yang ada. Aku merasa aku seperti permen karet yang hanya dimakan ketika manis dan dibuang setelah rasa manisnya hilang. Tapi rasanya begitu tidak percaya, Baekhyun baru beberapa hari ini mengatakan bahwa ia menyayangiku, tapi ternyata dia mengucapkan kata-kata 'saranghae' kepada gadis lain. Kata-kata yang selalu ia ucapkan ketika jelang tidur kepadaku, ternyata sampai juga untuk gadis lain.

Aku rasa aku tidak ingin mendengar apapun lagi dari Chanyeol. aku bergegas pergi, mempercepat langkahku kedepan pintu gerbang sekolah, yang aku butuhkan hanya tempat untuk aku menenangkan fikiranku saat ini. aku sudah tidak bisa membendung air mata lagi. Sakit hati, itulah yang kurasakan.

Kakiku terasa sangat lemas, berkali-kali aku hampir terjatuh karena tidak bisa menyeimbangkan tubuhku. Aku sudah sampai ditempat penyebrangan, kulangkahkan kakiku tanpa melihat rambu tanda pejalan kaki sudah boleh jalan atau belum, aku terus saja berjalan tidak melihat kanan-kiriku ada mobil atau tidak.

Aku menghentikan langkahku ditengah jalan raya, aku terfikir akan perkataan Chanyeol tadi, kakiku terasa kaku tidak bisa bergerak mungkin karena perasaanku yang sangat buruk saat ini. Bukannya berusaha jalan, tapi aku malah menangis ditengah jalan seperti gadis-gadis dirama saja. Aku memang selalu mencibir tingkah gadis yang ada didrama, saat mereka merasakan sakit hati mereka selalu terjatuh lemas ditengah jalan dan menangis hebat hanya karena cinta. Ternyata itulah yang sedang kurasakan, beginilah rasanya sakit hati karena cinta, memang benar rasanya tubuh tidak punya tenaga, otakpun tidak berfungsi untuk berfikir.

Teriakan orang-orang menyuruhku pergi dari tengah jalan tidak kuhiraukan, aku hanya ingin menangis tanpa melakukan hal lain sekarang, klakson mobil saling sahut-sahutan memberi tanda bahwa aku harus segera menyingkir dari jalan, tapi aku masah bodoh dengan suara klakson mobil itu, bahkan aku berharap ada mobil yang menabrakku.

Kutengok sebelah kananku dan kulihat disana ada mobil yang melaju dengan sangat cepat, aku memejamkan mataku, aku harap mobil itu segera menabrakku sekarang juga karena aku tidak bisa berfikir apapun saat ini.
Tiinnnnn!!!
Brukk!!

Tubuhku terasa sangat sakit ketika tubuhku menghantam aspal dipinggir jalan, seseorang mendorongku ketepi jalan, orang itupun ikut tersungkur diatas aspal. Kulihat lengannya luka-luka karena beradu dengan kerasnya semen jalanan ini, sama denganku, tanganku juga terluka-luka.
"kau gila! kau ingin mati hah?" kata orang itu dengan ketusnya dan wajah jengkel karena kelakuanku tadi.

Aku tidak menjawab pertanyaan orang itu, aku membangunkan diriku dan berjalan meninggalkan orang itu, tak sempat kukatakan terima kasih dan maaf, sangat malas mengatakannya dengan keadaanku yang seperti ini.

Air mataku sudah mulai berhenti, hanya isakan saja yang terdengar daritadi. Aku mencoba menenangkan diriku, dan menstabilkan emosiku. Aku berfikir kenapa aku bisa melakukan hal bodoh seperti tadi? berdiri ditengah jalan raya dan berharap ada mobil yang menabrakku. hanya karena patah hati, karena seorang Byun Baekhyun yang memberikan kekecewaan besar aku merelakan nyawaku hilang hari ini juga.

Setelah difikir-fikir, umurku masih sangat muda dan masa depanku masih panjang. Tak apa jika dia menyakitiku, toh pasti dia akan mendapat ganjarannya bukan? ia akan merasakan apa yang aku rasakan saat ini.

Aku juga memikirkan, siapa yang harus aku benci? gadis yang mendekati Baekhyun? atau Byun Baekhyun yang harus kubenci? atau aku harus memberi maaf kepada mereka? Apa yang harus kulakukan??


Tidak ada komentar:

Posting Komentar